AromaRPM – Dalam hal pelumas kendaran memang setiap orang berbeda, bagus kata orang belum tentu bagus menurut kita. Kebutuhan setiap mesin pun berbeda tergantung dengan style si pengendara yang sangat mempengaruhi kondisi mesin tunggangannya. Maka dari itu tidak cocok menurut saya bukan berarti yang lain tidak cocok juga…

Oke.. satu produsen pelumas BUMN di Negara kita, Pertamina. Produknya menjadi tumpuan saya selama ini. Berkali-kali gonta-ganti oli tapi akhirnya Enduro juga. Kenapa Enduro?? Kan ada Castrol, Shell, Motul, Ferderal dll..?? sebagian pertanyaan dari teman-teman saya yang paling sering mereka lontarkan.. bahkan ada yang menyarankan coba pakai olie diesel, coba pakai oli ini oli itu… terima kasih sarannya mas bro.. tapi saya masih waras.. masih bisa membedakan mana oli mesin diesel, oli mobil dan oli motor. Pantang bagi saya mencicipi istri tetangga… ehh.. oli kendaraan lain jenis…

Honda Supra X 125 #Enduro 4T

Jadi kenapa saya pilih Enduro?? Setiap oli memang sudah di rancang dengan tekhonologi yang “diakui” yang terbaik, namun pilihan tetap di tangan konsumen. Sebelumnya saya pernah mencoba beberapa oli yang mempunyai merk dagang “tidak bisa di remehkan” namun menurut saya Enduro lah yang memiliki sisi lebih dari pada merk lain. Yaitu “cocok dengan style berkendara saya dan mesin kendaraan saya”. Enduro memang jika di pakai melewati batas limit km yaitu sekitar 2000 km. mempunyai kelemahan di perpindahan gigi yang terasa sangat kasar dan keras, ya memang saya akui itu ada (*di motor saya : MX dan Supra X 125). Bahkan di Scorpio kakak saya pun Enduro mlempem tidak berdaya saat menahan panas di mesin 225 cc nya, di buktikan dengan performa yang drop saat rpm tinggi. Namun kenapa masih milih Enduro??? jika alasan kwalitas menurun di 2000 km mas bro, saya rasa semua oli tetap akan drop jika menyentuh km dikisaran angka itu. Di km itu rata-rata kondisi semua oli sudah mulai menurun kwalitasnya, tidak senyaman waktu baru tuang.

MX Enduro 4T Racing

Namun.. beda dengan Enduro meskipun performa sudah menurun tapi terdapat sisi baiknya : PENGUAPAN. Untuk oli seharga 50 rban dengan penguapan nyaris sedikit (*selama ini penguapan di bawah 5% dari kapasitas total oli) itu merupakan hal yang perlu di pertimbangkan. Penguapan memang menjadi hal yang pertama saya perhatikan, percuma jika oli seharga ratusan ribu namun pada titik “didih” 2000 km oli ternyata sangat banyak yang hilang karena terbakar dan menguap ntah kemana. Beberapa oli terdahulu yang sudah saya pakai rata-rata oli menguap di kisaran 20% atau 200 ml dari 1 liter dalam setiap penggatian. Walau kwalitas sudah menurun namun volume tidak berkurang tentunya lebih baik dari pada yang kwalitasnya masih lumayan namun sudah hilang 1/3 nya. Maka dari itu saya bertahan dengan Enduro karena memang memberi rasa nyaman di hati ketika menginjak 2000 km sedangkan belum sempat ganti oli, Oli masih utuh 1 liter di dalam mesin. Berkendara tanpa ada rasa kawatir mesin akan rontok karena oli yang sudah tidak ada. Namun ingat!! tidak menguap bukan berarti kinerjanya masih optimal, jika sudah menginjak 2000 km akan lebih baik mengistirahatkan motor terlebih dahulu kalaupun harus mengendarainya, berkendaralah dengan santai dan jangan terlalu memaksa mesin berkitir di putaran atas. Cukup Pelan dan santai asal sampai tujuan.

Semoga menjawab dari semua pertanyaan yang masuk.. Sekali lagi.. Pemilihan dan penggunaan oli itu tergantung selera, bagus menurut saya belum tentu menurut anda. Coba dan rasakan sendiri oli yang ingin anda gunakan…

*Oli di pakai di mesin Yamaha New Jupiter MX 2011 dan Honda Supra X 125 2009, mungkin hasil akan berbeda jika di coba pada mesin lain.
**Semua berdasarkan review pribadi dan di gunakan secara wajar (kerja,kegiatan harian dan sesekali touring), dan tidak digunakan untuk kompetisi atau sejenisnya.
***Bukan berniat untuk mempromosikan produk tertentu, jika memang saya menggunakan oli yang lebih bagus pasti saya kupas.