AromaRPM- Ruwah, ruwahan yang identik dengan nyadran di Boyolali. Bulan Ruwah sendiri jika dalam penanggalan Islam/Hijriah bertepatan dengan bulan Syaban. Oke mas bro, tidak menyangkut soal agama(Islam). Namun hanya sebatas adat istiadat di kampung saya. Jadi yang mau Comment menyinggung soal agama, akan saya delete. Karena kita ketahui bersama yang namanya Kenduren memang tidak ada dalam Al-Qur’an. So.. cuma sekedar meneruskan adat istiadat sebagai simbol kerukunan di masyarakat saja.

Kenduren, jika di kampung saya adalah sebuah acara yang di adakan pada bulan Ruwah/Syaban yang mana tradisi dalam menyambut bulan Ramadhan. Terus bagaimana acara tersebut?? Kenduren sebagai pembuka sebuah ritual yang mana kegiatannya adalah doa bersama yang di sertai dengan membuat beberapa aneka masakan yang di kumpulkan menjadi satu dan di doakan oleh pemuka agama. Sedangkan tujuan doa itu sendiri adalah untuk kesejahteraan masyarakat setempat semoga selalu diberikan rizki yang barokah dan di jauhkan dari mara bahaya. Dan pada umumnya masyarakat selalu masak sambal goreng krecek/lemak sapi.

Terlihat ada Nasi Tumpeng

Nampak Foto di atas ada banyak makanan yang di bawa oleh warga untuk di berikan doa. Dalam hal pengumpulan pun ada istilah “kepung” biasanya jadi satu menjadi konteks kalimat “ayoo kene ndang di kepung ke” maksutnya “ayoo sini cepat di kumpulkan dan di lingkari” maksut dari Kepung itu sendiri adalah mengepung atau menutup celah dengan warga duduk berjejer membentuk lingkaran dan mengepung makanan itu sendiri. Maksutnya adalah biar rizki yang sudah ada tidak hilang begitu saja melaikan bisa di nikmati oleh warga.

Di Foto di atas juga ada sebuah Nasi Tumpeng yang di sebut Tumpeng seger karena nasi tersebut sudah di buat dengan rasa gurih yang kemudian nasi tersebut di bagikan kepada seluruh warga. Tujuannya sebagai simbol doa kepada warga yang sudah dulu menghadap sang pencipta supaya di berikan tempat terbaik di sisinya.

Sambel Goreng Krecek

Sambel goreng krecek, monggo sinambi ndamel artikel.

Sambel Goreng Krecek sudah hilang entah kemana

Lanjut Kenduren, dimana bisa dibilang ritual sebelum acara inti dimana akan diadakan bersih-bersih makam dan lingkungan desa sebelum menunaikan ibadah Puasa. Bahkan di Boyolali barat lebih di kenal dengan acara Nyadran, yaitu dimana setelah bersih desa warga mengadakan sedekah berupa membagikan makanan kepada semua warga yang kebetulan lewat. Dan lama kelamaan menjadi adat yang mana saling kunjung mengunjungi antar saudara dan kerabat yang bertujuan meminta maaf (pada Hadist Nabi dilakukan pada bulan Rajab). Disinyalir acara nyadran sekarang lebih ramai dari pada idul fitri.

Begitulah sepenggal adat istiadat warisan nenek moyang yang masih di uri uri(di pertahankan) oleh warga tempat tinggal saya. Walaupun dalam tuntunan nabi tidak ada namun saya anggap sebagai pemersatu dan simbol kerukunan antar masyarakat.

Salama..